Total Tayangan Halaman

Minggu, 27 Februari 2011

Keutamaan Ilmu dibandingkan harta

Diriwayatkan suatu hari sepuluh orang terpelajar mendatangi Imam Ali ra. Mereka ingin mengetahui mengapa ilmu lebih baik daripada harta dan mereka meminta agar masing-masing dari mereka diberikan jawaban yang berbeda. Imam Ali ra menjawab sebagaimana berikut:
[1] Ilmu adalah warisan Nabi, sebaliknya harta adalah warisan Firaun. Sebagaimana Nabi lebih unggul daripada Firaun, maka ilmu lebih baik daripada harta.
[2] Engkau harus menjaga hartamu, tetapi Ilmu akan menjagamu. Maka dari itu, Ilmu lebih baik daripada harta.
[3] Ketika Ilmu dibagikan ia semakin bertambah. Ketika harta dibagikan ia berkurang. Seperti itulah bahwa ilmu lebih baik daripada harta.
[4] Manusia yang mempunyai banyak harta memiliki banyak musuh, sedangkan manusia berilmu memiliki banyak teman. Untuk itu, ilmu lebih baik daripada harta.
[5] Ilmu menjadikan seseorang bermurah hati karena pandangannya yang luas, sedangkan manusia kaya dikarenakan kecintaannya kepada harta menjadikannya sengsara. Seperti itulah bahwa ilmu lebih baik daripada harta.
[6] Ilmu tidak dapat dicuri, tetapi harta terus-menerus terekspos oleh bahaya akan pencurian. Maka, ilmu lebih baik daripada harta.
[7] Seiring berjalannya waktu, kedalaman dan keluasan ilmu bertambah. Sebaliknya, timbunan dirham menjadi berkarat. Untuk itu, ilmu lebih baik daripada harta.
[8] Engkau dapat menyimpan catatan kekayaanmu karena ia terbatas, tetapi engkau tidak dapat menyimpan catatan ilmumu karena ia tidak terbatas. Untuk itulah mengapa ilmu lebih baik daripada harta.
[9] Ilmu mencerahkan pikiran, sementara harta cenderung menjadikannya gelap. Maka dari itu, ilmu lebih baik daripada harta.
[10] Ilmu lebih baik daripada harta, karena ilmu menyebabkan Nabi berkata kepada Tuhan “Kami menyembah-Nya sebagaimana kami adalah hamba-hamba-Nya”, sementara harta membahayakan, menyebabkan Firaun dan Nimrud bersikap congkak dengan menyatakan diri mereka sebagai Tuhan.
Betapa arifnya! Tapi saat ini masyarakat kita tidak bergairah untuk mencari ilmu. Mengapa? Apakah mereka mengetahui apa yang dikatakan Imam Ibn Hazm (RA) - seorang ulama besar dari Andalusia Spanyol, ahli fiqh dan penyair - yang mengatakan? “Jika ilmu pengetahuan membuat orang bodoh hormat dan segan kepadamu, dan kaum terpelajar menghargai dan mencintaimu, alasan itu sudah cukup untuk menyemangatimu untuk mencari ilmu….Jika kebodohan hanya bisa membuat orang bodoh iri atas orang berilmu dan senang melihat orang yang bodoh seperti mereka, alasan ini cukup untuk mengharuskan kita mencarinya (ilmu)…Jika ilmu pengetahuan dan sikap ketaatan diri dalam meraihnya tidak memiliki tujuan apapun selain membebaskan manusia dari lelahnya kegelisahan dan kecemasan yang membuat pikiran menderita, alasan-alasan itu sangatlah cukup untuk membawa kita untuk mencari ilmu.” Saya hanya berharap perkataannya akan membangunkan masyarakat kita untuk mencari dan menguasai ilmu pengetahuan.

Sekilas Tentang Teknik Fisika ITB

Teknik Fisika ITB, yang pada 2010 ini genap berusia 60 tahun, merupakan jurusan teknik fisika tertua di Indonesia. Dibandingkan dengan teknik elektro, atau fakultas kedokteran, jurusan ini memang kalah pamor. Agaknya ketakutan akan kata “fisika” membuat orang awam menomorduakan jurusan ini. Beberapa kali tanggapan seseorang jika mendengar bahwa saya kuliah di teknik fisika adalah, “Oh, fisika…susah ya“. Inilah yang membuat saya harus menjelaskan lebih rinci lagi apa sebenarnya teknik fisika itu.
Teknik fisika (Inggris: engineering physics) adalah ilmu teknik atau rekayasa yang mempelajari berbagai bidang aplikasi ilmu dasar, ilmu terapan, dan pemanfaatan teknologi. Kata teknik atau engineering di sinilah yang membedakan antara jurusan teknik fisika dengan fisika (murni). Teknik fisika menggunakan ilmu-ilmu sains dan matematika yang diterapkan pada mesin, produk, sistem, dan proses. Sedangkan fisika (murni) cenderung ke arah penurunan rumus, dari mana sebuah persamaan fisika berasal, yang berguna untuk menjawab keingintahuan manusia.
Cakupan teknik fisika memang sangat luas. Jurusan ini menjembatani berbagai macam ilmu rekayasa. Banyak alumni yang sepakat bahwa teknik fisika merupakan perpaduan antara teknik mesin, teknik elektro, dan teknik sipil. Oleh karena itu, pada tingkat akhir mahasiswa teknik fisika, khususnya ITB, dapat memilih satu dari beberapa bidang keahlian yang dipelajari di teknik fisika sebagai topik tugas akhir. Adapun bidang-bidang keahlian di teknik fisika secara umum antara lain:
1. Kelompok Bidang Keahlian Instrumentasi dan Kontrol
Bidang ini merupakan bidang yang menjadi andalan di teknik fisika. Semua industri proses, pada dasarnya memerlukan insinyur di bidang ini. Tak salah bila teknik fisika selalu identik dengan instrumentasi dan kontrol. Walaupun cukup sulit, namun peminat di bidang keahlian ini cukup banyak. Selain di industri, ada juga instrumentasi medik yang mengurusi alat-alat medis. Ini merupakan salah satu peran lulusan teknik fisika di dunia kesehatan

Programmable Logic Controller (PLC)
2. Kelompok Bidang Keahlian Fisika Bangunan, Akustik, dan Energi
Seperti diketahui bahwa desain sebuah bangunan yang meliputi pencahayaan, tata suara, dan termal merupakan hal yang harus diperhatikan agar orang merasa nyaman berada di sebuah tempat. Penggunaan energi yang efektif dan efisien juga merupakan syarat yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Pada bidang ini mahasiswa mempelajari bagaimana seharusnya bangunan didesain dengan memperhatikan faktor-faktor tadi. Salah satu masterpiece dari bidang keahlian ini yaitu desain Gedung Usmar Ismail, yang merupakan karya dari Prof. Soegijanto, alumni Teknik Fisika ITB.

Gedung Usmar Ismail
3. Kelompok Bidang Keahlian Rekayasa Bahan (Semikonduktor, Superkonduktor, Komposit, Bahan Elektronik)
Dewasa ini, teknologi nano berkembang sangat pesat. Barang-barang elektronik seperti ponsel, televisi, dan laptop, kini telah menjamur di semua kalangan masyarakat. Teknik fisika sebagai salah satu pionir kemajuan teknologi memiliki kelompok dengan penelitian di bidang ini. Rekayasa bahan untuk menghasilkan material yang ekonomis dan menjawab kebutuhan teknologi merupakan riset yang didalami di bidang ini.

Graphic Card, salah satu aplikasi teknologi semikonduktor
4. Kelompok Bidang Keahlian Optik dan Laser
Penelitian yang dilakukan di kelompok bidang keahlian ini antara lain kebutuhan akan transfer data yang cepat dan akurat. Penggunaan teknologi yang seakan-akan menjadi nyawa bagi sebagian besar orang menuntut para peneliti untuk mengembangkan riset pada teknologi laser dan serat optik. Melalui penelitian yang dilakukan secara kontinu, diharapkan loss yang terbuang akibat transmisi data dapat diminimalisir.

Teknologi serat optik
Satu hal lagi yang perlu ditekankan adalah prospek kerja lulusan teknik fisika. Berdasarkan multidisiplin ilmu yang dipelajari di bangku kuliah, alumni teknik fisika dapat bekerja di berbagai bidang pula. Misalnya di industri rekayasa dan konstruksi (kilang minyak, pabrik petrokimia, pembangkit listrik, dan perakitan otomatis), industri produk sistem instrumentasi dan integrator sistem (perancangan sistem kendali pabrik terintegrasi), maupun industri pengolahan dan manufaktur (industri minyak dan gas, industri pupuk, industri semen, industri makanan, manufaktur elektronika, manufaktur kendaraan bermotor (mobil/motor), dan manufaktur peralatan industri).
Teknik fisika juga memiliki alumni yang cukup terkenal. Di antaranya adalah Kusmayanto Kadiman (Menteri Riset dan Teknologi RI 2004-2009), Fadel Muhammad (Menteri Perikanan dan Kelautan RI 2009-sekarang), Galaila Karen Agustiawan (Direktur Umum Pertamina), Achmad Syamsu Rizal Asir (Deputi Umum BP Migas), hingga Prabu Revolusi sebagai news anchor MetroTV.

Etika Profesi Seorang Insinyur



Sebagai insinyur untuk membantu pelaksana sebagai seseorang yang professional dibidang keteknikan supaya tidak dapat merusak etika profesi diperlukan sarana untuk mengatur profesi sebagai seorang professional dibidangnya berupa kode etik profesi. Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi tersebut.
1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang tidak boleh dilakukan
2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan keja (kalanggan social).
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.
Tanggung jawab profesi yang lebih spesifik seorang professional diantaranya:
a. Mencapai kualitas yang tinggi dan efektifitas baik dalam proses maupun produk hasil kerja profesional.
b. Menjaga kompetensi sebagai profesional.
c. Mengetahui dan menghormati adanya hukum yang berhubungan dengan kerja yang profesional.
d. Menghormati perjanjian, persetujuan, dan menunjukkan tanggung jawab.
Di Indonesia dalam hal kode etik telah diatur termasuk kode etik sebagai seorang insinyur yang disebut kode etik insinyur Indonesia dalam “catur karsa sapta dharma insinyur Indonesia. Dalam kode etik insinyur terdapat prinsip-prinsip dasar yaitu:
1. Mengutamakan keluhuran budi.
2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia.
3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional keinsinyuran
Tuntutan sikap yang harus dijalankan oleh seorang insinyur yang menjunjung tinggi kode etik seorang insinyur yang professional yaitu:
1. Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan Masyarakat.
2. Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kempetensinya.
3. Insinyur Indinesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung jawabkan.
4. Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya.
5. Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan masing-masing.
6. Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat profesi.
7. Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya
Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) sendiri secara spesifik memberikan persyaratan akreditasi yang menyatakan bahwa setiap mahasiswa teknik (engineering) harus mengerti betul karakteristik etika profesi keinsinyuran dan penerapannya. Dengan persyaratan ini, ABET menghendaki setiap mahasiswa teknik harus betul-betul memahami etika profesi, kode etik profesi dan permasalahan yang timbul diseputar profesi yang akan mereka tekuni nantinya; sebelum mereka nantinya terlanjur melakukan kesalahan ataupun melanggar etika profesi-nya. Langkah ini akan menempatkan etika profesi sebagai “preventive ethics” yang akan menghindarkan segala macam tindakan yang memiliki resiko dan konsekuensi yang serius dari penerapan keahlian profesional.

Insinyur adalah sebuah profesi yang penting didalam pelaksanaan pembangunan industri nasional, karena banyak berhubungan dengan aktivitas perancangan maupun perekayasaan yang ditujukan semata dan demi kemanfaatan bagi manusia. Dengan mengacu pada pengertian dan pemahaman mengenai profesi, (sikap) professional dan (paham) profesionalisme; maka nampak jelas kalau ruang lingkup keinsinyuran per definisi bisa disejajarkan dengan profesi- profesi yang lain seperti dokter, pengacara, psikolog, aristek dan sebagainya. Acapkali pula dijumpai didalam proses penerapan kepakaran dan keahliannya, seorang insinyur (tanpa terkecuali insinyur teknik industri) akan terlibat dalam berbagai aktivitas bisnis yang harus dilaksanakan dengan prinsip-prinsip komersial dan mengarah untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. Namun demikian, sebagai sebuah profesi yang memiliki idealisme dan tanggung jawab besar bagi kemaslahatan manusia; maka didalam penerapan kepakaran dan keahlian insinyur tersebut haruslah tetap mengindahkan norma, budaya, adat, moral dan etika yang berlaku.

???

gsdgryhtgfdgf